Menyalahkan Formasi Manchester United Itu Kritik Memalukan!

Menyalahkan Formasi Manchester United Itu Kritik Memalukan!
0 0
Read Time:2 Minute, 36 Second

Legenda Manchester United, Michael Owen, menilai kritik yang dilontarkan Wayne Rooney dan Gary Neville terhadap pelatih Ruben Amorim terlalu sederhana dan tidak berdasar.
Menurut Owen, menyalahkan formasi 3-4-2-1 sebagai penyebab buruknya performa Setan Merah adalah pandangan yang dangkal dan memalukan, karena masalah di klub jauh lebih kompleks dari sekadar taktik.

Sejak menggantikan Erik ten Hag pada November tahun lalu, Amorim memang menerapkan sistem tiga bek yang sebelumnya sukses di Sporting CP. Namun, strategi tersebut belum sepenuhnya berhasil di Old Trafford.
United tampil inkonsisten di Premier League dan bahkan tersingkir memalukan dari EFL Cup setelah dikalahkan tim divisi bawah, Grimsby Town.

Meski demikian, Owen menegaskan bahwa taktik bukan satu-satunya masalah utama. Ia menyebut kritik terhadap formasi hanya menjadi kambing hitam untuk menutupi persoalan besar yang sudah lama mengakar di klub.


Masalah Manchester United Sudah Terjadi Sejak Era Ferguson

Dalam wawancara dengan casino.co.uk yang dikutip Daily Mail, Owen menyatakan bahwa akar masalah Manchester United sudah terjadi sejak kepergian Sir Alex Ferguson.
Pergantian pelatih yang terlalu sering tanpa arah yang jelas membuat klub kehilangan identitas dan kestabilan.

“Mereka sudah berganti manajer berkali-kali sejak Ferguson pergi. Klub menghabiskan miliaran untuk pemain top dunia, tapi malah jadi tempat karier pemain meredup,” ujar Owen.

Ia menambahkan bahwa siklus menyalahkan terus terjadi tanpa solusi konkret.
Ketika tim gagal, yang disalahkan berganti-ganti — mulai dari pelatih, pemain, hingga dewan direksi.

“Setelah itu mereka menyalahkan orang yang membeli pemain, lalu dewan klub, hingga akhirnya restrukturisasi dilakukan saat Sir Jim Ratcliffe masuk,” lanjutnya.

Owen bahkan menyoroti betapa dalamnya siklus tersebut hingga menyentuh aspek non-teknis.

“Lalu alasan berikutnya karena fasilitas latihan, stadion, atau bahkan staf seperti fisioterapis dan petugas kantin ikut diganti. Sekarang, alasan baru muncul: formasi tiga bek,” ucap Owen dengan nada sinis.


Formasi Bukan Masalah Utama

Owen menegaskan bahwa formasi hanyalah bagian kecil dari persoalan besar di Manchester United. Ia membandingkan dengan era Erik ten Hag, yang menggunakan empat bek namun tetap gagal menunjukkan permainan meyakinkan.

“Sekitar setahun lalu Ten Hag bermain dengan empat bek, dan itu adalah sepak bola paling buruk yang pernah saya lihat dari Manchester United,” tegasnya.

Dengan pernyataan itu, Owen menilai formasi bukan inti permasalahan, melainkan kurangnya arah, identitas, dan struktur klub yang konsisten sejak era Ferguson.


Pemain Juga Terpengaruh Kritik Publik

Selain faktor internal, Owen menilai kritik publik terhadap Amorim juga berdampak negatif pada mental pemain.
Menurutnya, para pemain tidak hidup dalam ruang hampa dan pasti terpapar komentar media maupun media sosial.

“Pemain tidak hidup di ruang hampa. Mereka mendengarkan radio saat ke tempat latihan, menonton TV di rumah, membaca media sosial. Mustahil menghindar dari kritik,” ujar Owen.

Kondisi ini, lanjutnya, bisa memengaruhi performa pemain di lapangan. Tekanan publik yang terus-menerus membuat kepercayaan diri tim semakin goyah.

“Kalau Anda tertarik dengan sepak bola, Anda pasti tahu apa yang orang bicarakan tentang tim. Tekanan seperti itu tidak bisa dihindari,” tutup pencetak 40 gol untuk Timnas Inggris itu.


Kesimpulan

Michael Owen menilai bahwa menyalahkan formasi Ruben Amorim sebagai penyebab keterpurukan Manchester United adalah kritik yang terlalu dangkal.
Masalah klub ini, menurutnya, sudah mengakar sejak era Ferguson dan membutuhkan perubahan struktural mendalam — bukan sekadar pergantian sistem permainan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %